Kulit Bayi Ruam Dikasih Apa?
Kulit Bayi Ruam Dikasih Apa? Semua jenis ruam yang terjadi tidak boleh disepelekan. Bahkan, beberapa kasus ruam perlu pengobatan lebih lanjut yang tepat. Kulit bayi sangat sensitif dan rentan terhadap ruam. Beberapa jenis ruam pada kulit bayi yang umum terjadi adalah eksim atau dermatitis atopik, dan ruam popok.
Oleh karena itu, ibu harus mewaspadai berbagai jenis ruam yang muncul pada kulit Si Kecil. Ruam tidak hanya mengakibatkan kulit bayi menjadi kemerahan. Tak jarang juga memicu gatal-gatal dan luka jika digaruk.
Ruam di kulit sering membuat bayi merasa tak nyaman. Perlu orangtua ketahui, penyebab ruam di kulit si kecil yaitu aliran keringat tidak lancar.
Artikel ini akan membahas penyebab ruam di kulit bayi menurut dokter anak serta tips untuk mengatasinya.
Penyebab Kulit Bayi Ruam Menurut Dokter Anak
Dokter spesialis anak, dr. Ignatia Karina Hartantp, Sp.A, menjelaskan bahwa timbulnya ruam kemerahan di area lipatan kulit bayi salah satunya dipicu karena aliran keringat yang kurang baik.
“Kalau sering merah di daerah lipatan, itu memang aliran keringatnya kurang bagus,” ujar Ignatia, seperti dikutiip dari Antara, Rabu (1/3/2023).
Lebih lanjut, anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu juga memaparkan bahwa ruam sering muncul di area yang terkadang kurang mendapat perhatian, seperti leher.
“Bayi juga kadang lehernya lebih pendek, jadi kita nggak bisa ngelihat leher bayinya. Jadi itu biasanya memang sering merah karena keringatnya numpuk di situ,” imbuh Ignatia.
Lebih lanjut, dokter Ignatia menjelaskan bahwa penumpukan keringat tidak hanya memicu ruam. Lama-kelamaan juga mengakibatkan infeksi bakteri maupun infeksi jamur pada kulit bayi.
Karena itu, ruam pada kulit si kecil sebaiknya tidak dibiarkan. Orangtua perlu mencari solusi untuk mengatasi permasalahan kulit tersebut.
Pentingnya Mewaspadai Ruam pada Kulit Bayi
Ruam pada kulit bayi adalah kondisi yang tidak boleh disepelekan. Selain membuat kulit jadi merah-merah, ini juga bisa menyebabkan rasa gatal yang mengganggu Si Kecil. Akibatnya, Si Kecil bisa jadi rewel karena merasa tidak nyaman.
Ruam kulit yang tidak ditangani dengan baik juga bisa menjadi parah, menyebar, dan bahkan menyebabkan gejala lain seperti demam. Terutama jika ruam kulit disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Untuk itu, ibu perlu lebih waspada saat bayi mengalami ruam kulit. Penting untuk ibu mencari tahu apa yang jadi penyebabnya, apakah karena infeksi kuman, alergi, atau ada penyebab yang lain.
Berikut ini jenis-jenis ruam pada bayi:
- Ruam Popok. Merupakan ruam yang terjadi di area popok bayi. Biasanya disebabkan oleh kelembapan atau keasaman urine dan feses bayi.
- Dermatitis Atopik (Eksim). Merupakan ruam yang paling sering muncul di wajah, di belakang lutut, dan di lengan.
- Ruam Air Liur. Merupakan ruam yang terjadi ketika air liur mengiritasi kulit di sekitar mulut atau di dada.
- Ruam Panas (Miliaria). Merupakan ruam yang biasanya muncul di area yang tertutup pakaian, seperti ketiak, leher, dada, lengan, batang tubuh, dan kaki. Umumnya disebabkan oleh panas berlebih.
Gejala ruam pada kulit bayi bisa bervariasi tergantung jenisnya. Namun, secara umum, gejala yang dapat terjadi, yaitu:
- Bintik atau bercak kemerahan pada kulit bayi.
- Gatal pada kulit.
- Bayi tampak rewel dan gelisah.
Penanganan yang Bisa Dilakukan
Ibu perlu mengetahui berbagai langkah penanganan ruam pada kulit bayi untuk mencegah dampak yang lebih parah.
Berikut ini penanganan ruam kulit bayi yang bisa dilakukan ibu:
1. Gunakan sarung tangan pada bayi
Penggunaan sarung tangan pada bayi dapat mencegah bayi menggaruk ruam dengan kukunya. Sebab, terlalu sering menggaruk pada kulit yang mengalami ruam dapat menyebabkan kulit terluka dan terinfeksi.
2. Hindari penggunaan pembersih berbahan kimia
Kandungan kimia pada sabun, deterjen, dan losion yang mengandung pewangi seringkali menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Oleh karena itu, lebih baik untuk menghindari penggunaan pembersih yang mengandung kimia dan memilih produk hypoallergenic sebagai gantinya.
3. Gunakan Krim Ruam Kulit Bayi yang Low Hazard dan Sudah Teruji Hypoallergenic
Ruam kulit juga bisa diatasi dengan menggunakan krim khusus ruam kulit bayi. Terdapat banyak pilihan krim ruam kulit yang tersedia di apotik.
Namun, penting untuk memilih krim yang tepat mengingat kulit bayi sangat sensitif.
Krim ruam kulit bayi yang low hazard bisa jadi pilihan terbaik. Low hazard adalah istilah untuk produk perawatan kulit yang menggunakan bahan alami dan aman untuk kulit.
Hal ini diungkapkan dalam Environmental Working Group mengenai keamanan produk perawatan kulit, termasuk produk untuk bayi.
Produk bayi yang berlabel low hazard berarti sudah teruji efektif dan rendah risiko karena tidak meninggalkan efek samping pada kulit bayi.
Menurut studi pada 2020 di IOP Conference Series Earth and Environmental Science mengungkapkan bahwa penggunaan bahan kimia secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping pada kulit.
Selain itu, uji hypoallergenic pada produk krim untuk anak sangat penting karena menjaga keamanan dari kulit bayi yang masih sensitif. Pengujian hypoallergenic berfungsikan untuk mengetahui produk tersebut akan menimbulkan dampak alergi pada kulit atau tidak.
Tak hanya itu, pilihlah juga krim yang mempunyai spesifikasi atau kandungan khusus untuk mengatasi ruam. Sebab, apabila krim yang digunakan hanya mengandung dexpanthenol, hanya akan menjaga kelembapan kulit bayi saja.
Beberapa bahan yang berpotensi menimbulkan efek berbahaya pada bayi adalah:
- Bahan pewangi.
- Pewarna sintetis.
- Paraben.
- Ftalat.
- Formaldehida.
- Propilen glikol.
- Sulfat.
Cara mengatasi ruam di kulit bayi
Dilansir dari Medicinenet, berikut beberapa tips mengatasi ruam pada kulit bayi yang perlu diketahui para orangtua:
Kompres dingin
Kompres dingin adalah pengobatan ruam ala rumahan yang paling sederhana. Dengan mengompres ruam pada kulit bayi dapat mengurangi tingkat keparahan dan mencegah pembengkakan.
Anda perlu menyiapkan kain bersih yang sudah dibasahi dengan air dingin. Setelah itu, letakkan atau basuh kulit bayi secara perlahan dengan kain tersebut.
Perlu diingat, jangan meletakkan es batu langsung ke area ruam karena bisa menyebabkan radang dingin dan merusak kulit si kecil.
ASI
Mengoleskan beberapa tetes air susu ibu di area kulit bayi juga dapat meredakan ruam. Hal ini karena ASI mengandung imunoglobulin yang bisa membantu melawan infeksi.
Gunakan minyak essensial
Beberapa minyak essensial, seperti minyak kelapa, minyak zaitun, atau minyak alpukat dapat dimanfaatkan untuk mengatasi ruam pada kulit bayi.
Sederet minyak essensial tersebut juga dapat mengatasi:
- Iritasi
- Ruam popok
- Mencegah peradangan kulit
- Melembapkan kulit
Mandi
Mandikan si kecil dengan air hangat ketika ruam muncul. Hindari penggunaan sabun berlebihan karena dapat memicu penyumbatan pori-pori.
Orangtua mungkin perlu mengajak si kecil untuk berkonsultasi dengan dokter jika ruam di kulit tak kunjung hilang setelah menerapkan tips di atas.
Kulit Bayi Ruam Dikasih Apa?
Semoga bermanfaat 🙂
Sumber :
Leave a Reply