Tips Cara Mencegah Ruam Popok pada Bayi Rekomendasi Dokter Anak

Tips Cara Mencegah Ruam Popok pada Bayi Rekomendasi Dokter Anak. Pada kasus ringan, kulit bayi terlihat sedikit berwarna kemerahan di sekitar bokong, alat kelamin, dan paha. Area tersebut mungkin terasa hangat saat disentuh. Ruam mungkin hanya berupa titik, atau mungkin menutupi seluruh area popok. Ruam yang lebih parah dapat berupa lepuh atau luka terbuka yang terasa nyeri.

Ruam popok merupakan kondisi kulit yang umum terjadi pada bayi. Iritasi ini biasanya disebabkan oleh popok yang tidak diganti dalam waktu lama. Lantas, kapan Anda perlu mengganti popok Si Kecil?

Untuk sebagian ibu yang sudah memiliki bayi, mungkin sudah tidak asing lagi dengan ruam popok. Namun, bagi ibu baru, istilah ini masih terasa asing.

Apa Itu Ruam Popok?

Ruam popok adalah peradangan pada kulit bayi yang terjadi akibat kondisi lembap popok yang menutup kulit bayi.

Sebagai akibat kurangnya sirkulasi udara dan kondisi lembap tersebut, kulit bayi mengalami ruam karena paparan urine dan feses pada kulit. Hampir semua bayi yang memakai popok, pernah mengalami ruam.

Si Kecil bisa mengalami ruam saat memakai popok sekali pakai atau popok kain, sebab keduanya memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan.

Baca :  Memahami Kulit Bayi Bagi Orangtua

Sebenarnya, menggunakan popok jenis apapun, bila kelembapan dan kebersihan bayi terjaga, gangguan ruam bisa kamu hindari.

Gejala Ruam Popok

Ruam biasanya terjadi pada dua tahun pertama, khususnya ketika Si Kecil berusia 9 bulan hingga 1 tahun. Lantas, apa yang dirasakan bayi saat ruam popok?

Berikut beberapa gejala ruam popok yang dialami oleh Si Kecil:

  • Kulit kemerahan akibat gesekan dan kelembapan berlebihan.
  • Ruam dan lecet di area paha, bokong, dan kelamin. Ruam ini dapat terasa kasar dan terkadang mengelupas.
  • Pembengkakan di sekitar area yang terkena ruam. Gangguan ini dipicu oleh peradangan kulit akibat infeksi atau reaksi alergi.
  • Rasa gatal yang menimbulkan tidak nyaman.
  • Perubahan tekstur kulit menjadi kasar atau bersisik. Hal ini bisa menjadi tanda peradangan atau iritasi.
  • Ruam yang meluas akibat tidak diatasi dengan baik.
  • Ruam berair yang menandakan adanya infeksi kulit atau peradangan yang lebih serius.
  • Perubahan perilaku menjadi lebih rewel atau sulit tidur karena ketidaknyamanan.

Ruam popok merupakan permasalahan umum yang banyak dialami bayi di Indonesia. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sekitar 7- 35 persen bayi mengalami ruam popok, dengan kejadian tertinggi di usia 9-12 bulan.

Baca :  Bayi Rewel Akibat Ruam Popok, Atasi dengan Hal Ini

Menurut dr. Attila Dewanti, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak, ruam popok merupakan inflamasi kulit yang terjadi di area tertutup popok, yang disebabkan oleh perubahan pH akibat kontak dengan bakteri dalam popok atau kotoran.

Ruam popok merupakan bentuk umum yang terlihat pada kulit seperti bercak kulit yang meradang di sekitar pantat bayi. Penyebabnya adalah iritasi, infeksi atau alergi, dan akan sering terjadi jika anak mengalami diare atau sedang mengkonsumsi antibiotika.

Beberapa gejala dari ruam popok dapat diketahui dari kulit yang meradang di area bokong, paha dan alat kelamin, gatal dan luka di area popok, serta bayi merasa tidak nyaman, rewel atau menangis terutama saat mengganti popok.

Kapan waktu yang tepat untuk ganti popok bayi?

Sebagian besar ruam popok disebabkan oleh iritasi kulit akibat kontak dengan urine, kotoran, dan keringat. Hal ini juga terjadi karena pemakaiannya dalam waktu lama.

Dokter Attila pun menganjurkan para orang tua untuk secara teratur mengganti popok bayi setidaknya empat jam sekali agar mencegah iritasi.

Untuk mencegah ruam popok pada bayi, dr. Attila memberikan tiga cara mudah yang bisa dilakukan, antara lain:

  1. Mengganti popok bayi secara berkala, setiap empat jam sekali.
  2. Membersihkan area kulit bayi yang terkena popok dengan air hangat dan kapas sambil ditepuk-tepuk dengan lembut supaya kering.
  3. Menggunakan popok yang nyaman dan berkualitas. Pemilihan popok yang tepat dapat membantu menjaga kulit bayi tetap kering dan terlindungi dari ruam popok.
  4. Anda juga dianjurkan untuk mengganti popok Si Kecil sebelum mereka tidur malam. Hal ini dilakukan agar mereka bisa tidur dengan nyenyak.
  5. Pilih popok yang daya serapnya tinggi. Anda juga perlu berhati-hati ketika memiliki produk popok untuk Si Kecil. Hal ini karena beberapa produk tertentu menyebabkan iritasi lebih parah atau bahkan infeksi. Oleh karena itu, pilih popok yang memiliki daya serap tinggi.
  6. Bersihkan bokong bayi sebelum ganti popok baru. Tahukah Anda? Bokong bayi yang masih basah atau tidak dikeringkan dengan baik juga dapat memicu iritasi seperti ruam. Untuk mengatasi masalah ini, Anda dianjurkan untuk selalu memastikan bokong Si Kecil benar-benar kering sebelum menggantinya dengan popok baru.
Baca :  Ruam Popok Pada Bayi

Semoga si Kecil semakin nyaman jika kita mengetahui dan mengikuti cara mencagah ruam popok pada bayi kita. Semoga bermanfaat:)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *